Awal Tahun Kasus DBD di Kota Malang Melonjak

Nyamuk Aedes aegypti

DeMalang.ID – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Malang pada awal tahun ini sudah cukup mengkhawatirkan. Sebab selama 1 Januari-19 Februari 2025 tercatat telah terjadi 128 kasus dengan dua kematian.

Dinas Kesehatan Kota Malang menyebut krisis iklim seperti fenomena El Nino atau cuaca ekstrem yang terjadi beberapa bulan terakhir turut meningkatkan risiko penyebaran DBD. Sebab mempercepat siklus perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Malang, Meifta Eti Winindar, kasus DBD biasanya meningkat saat masuk musim penghujan. Tapi krisis iklim membuat cuaca tak menentu, sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan.

“Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di genangan air. Siklus hidup dari jentik sampai jadi nyamuk dewasa hanya butuh sekitar tujuh hari,” kata dia, kemarin.

Dia menambahkan, pencegahan penyebaran penyakit itu bisa dilakukan dengan meminimalisir adanya genangan. Seperti menguras tempat penampungan air, menutup wadah yang berpotensi jadi sarang nyamuk, dan membersihkan barang yang dapat menampung air.

“Itu cara masyarakat berpartisipasi mencegah perkembangbiakan nyamuk agar penyakit tidak menyebar,” ujar Meifta.

Masyarakat juga diimbau tak ragu menggunakan larvasida dan insektisida di tempat penampungan air. Tujuannya, untuk membunuh jentik nyamuk sebagai upaya pengendalian nyamuk sebagai vektor penyakit.

Meifta melanjutkan, Dinas Kesehatan terus memantau perkembangan kasus di berbagai wilayah. Serta memastikan pasien DBD mendapat penanganan medis secara optimal. Imbauan lewat puskesmas, juru mantik sampai media sosial juga digencarkan.

“Kami harap masyarakat turut proaktif mencegah DBD, karena pencegahan penyakit ini tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah saja,” tuturnya.

Kasus kematian akibat penyakit DBD di Kota Malang pada 2025 ini terbilang tinggi. Sebab data Dinas Kesehatan sepanjang 2024 lalu ada empat orang meninggal dunia dari total 777 kasus DBD di kota ini. Pasien berasal dari seluruh kelompok usia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan terutama tempat yang berpotensi jadi perindukan nyamuk. Sebab penyakit DBD dapat menyerang siapa saja.

“DBD dapat menyerang semua kelompok usia, karena itu penting menjaga kesehatan lingkungan,” kata dia.

Husnul mengatakan, ada cara lain yang dapatt dilakukan masyarakat untuk mencegah potensi kena penyakit DBD. Seperti memakai pakaian lengan panjang, memelihara jenis ikan pemakan jentik di tempat penampungan air seperti di bak mandi sampai kelambu di tempat tidur.

ZAINUL ARIFIN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *