DeMalang.ID – Kepolisian mencatat ada 1.477 pelanggaran lalu lintas selama arus mudik dan balik lebaran 2025 di wilayah Kota Malang. Jumlah itu meningkat 107 persen dibanding lebaran tahun lalu yang terdata ada sebanyak 713 pelanggaran.
Jumlah pelanggar lalu lintas pada lebaran tahun ini hampir separuh di antaranya terdeteksi melalui atau Electronic Traffic Law Enforcment (ETLE). Sistem tilang elektronik itu mendeteksi menindak 691 pelanggaran, sisanya 53 tilang manual dan 733 pelanggar diberi teguran.
Kepala Satlantas Polresta Malang Kota, Kompol Agung Fitransyah, mengatakan seluruh pelanggaran itu terjadi selama Operasi Ketupat Semeru 2025 pengamanan lebaran Idul Fitri berlangsung 28 Maret-8 April 2025.
“Pengawasan kami tingkatkan tingginya karena mobilitas masyarakat selama arus mudik dan balik lebaran, ” kata Agung, Rabu (9/4/2025) lewat siaran tertulisnya.
Sebaliknya, untuk kejadian kecelakaan lalu lintas di wilayah Kota Malang selama arus mudik dan balik lebaran 2025 ini turun meski tidak signifikan. Tercatat pada tahun ini ada 10 kasus kecelakaan, mengakibatkan 2 korban luka berat, 19 orang luka ringan dan nihil korban jiwa.
“Jumlah kasus kecelakaan pada lebaran tahun ini turun satu kasus dibanding tahun lalu,” ucap Agung.
Kepolisian secara umum menilai arus mudik dan arus balik lebaran 2025 di Kota Malang berlangsung aman. Tidak ada kejadian besar ataupun gangguan keamanan berarti yang dapat mengganggu kenyamanan para pemudik.
Pengamanan lebaran di Kota Malang melibatkan 550 personel gabungan terdiri terdiri Kepolisian, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beserta instansi lainnya.
Kepolisian juga mendirikan 3 pos pengamanan yaitu di depan Malang Creative Center (MCC) Blimbing, Exit Tol Madyopuro, dan di Jembatan Suhat depan Universitas Brawijaya. Termasuk sebuah pos pelayanan di depan Stasiun Malang. ZAINUL ARIFIN