Dua Hotel di Malang Ini Dulu Rumah Keluarga Era Kolonial Belanda

Sejarah Hotel Niagara Malang

DeMalang.ID – Ada banyak bangunan peninggalan era kolonial Belanda di Malang. Seluruhnya mencerminkan sejarah panjang dan budaya yang turut membentuk daerah ini. Beberapa di antara bangunan itu berupa tempat penginapan atau hotel.

Jumlah hotel di Malang pada era Hindia Belanda cukup banyak. Sebab daerah ini sejak dulu dikenal sebagai tempat persinggahan favorit kaum elit eropa. Banyak di antaranya terpusat di kota, tapi ada pula yang berdiri di pinggiran Malang.

Beberapa hotel yang berdiri pada masa kolonial Belanda di Malang itu seperti Palace Hotel, Astor Hotel, Apollo Hotel, Emma Hotel, Heck (Pension), Hermione (Pension), Juliana Hotel, Mabes Hotel, Muysenberg (Pension), Mansion Hotel, Splendid Hotel, Riche Hotel, dan lainnya.

Beberapa hotel itu ada yang masih bertahan, tapi ada juga yang sudah gulung tikar. Tapi ada pula hotel yang didirikan pasca kemerdekaan tapi bangunannya merupakan bangunan peninggalan masa kolonial dan tetap mempertahankan keasliannya.

Dua hotel yang didirikan setelah Indonesia merdeka adalah Hotel Splendid Inn dan Hotel Niagara. Tapi hotel ini tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Malang. Tidak hanya sekadar tempat menginap, ada romantisme sejarah masa lampau di kedua hotel tersebut.

Hotel Splendid Inn dan Hotel Niaga memiliki romantisme sejarah dan budaya masa lampau. Tetap memiliki cerita tersendiri dan ada jejak arsitektur bagian dari pembentuk budaya Indonesia. Berikut ini adalah sejarah kedua hotel tersebut.

Sejarah Hotel Niagara Malang
Hotel Niagara Malang (website Hotel Niagara)

Hotel Niagara
Bangunan hotel ini berdiri sejak masa kolonial Belanda, tepatnya pada 1918. Dirancang seorang arsitek keturunan Brasil, Fritz Joseph Pinedo. Pembangunannya berlangsung selama 15 tahun dengan memadukan gaya arsitektur Brasil, Belanda, Tiongkok dan Victoria.

Itu membuat corak bangunannya mencolok dan sangat menarik. Tingginya mencapai 35 meter, memiliki ruang-ruang besar berukuran 5 x 6 meter dan di dalamnya terdapat 26 kamar. Pada masanya pernah disebut sebagai gedung tertingi di Hindia Belanda dan bahkan Asia.

Semula, gedung ini adalah villa keluarga pengusaha kaya raya Tionghoa yakni Liem Sian Joe yang hidup pada masa Hindia Belanda. Ikon daerah Lawang ini salah satu favorit orang-orang Belanda untuk menginap selama berada di Malang.

Saat keluarga ini pindah ke Belanda, vila besar ini kemudian diserahkan ke ahli warisnya lalu dijual pada 1960 kepada Ong Kie Tjay. Vila ini baru difungsikan sebagai hotel pada 1964 setelah sedikit direnovasi. Tapi secara keseluruhan tidak ada perubahan berarti, masih sama seperti aslinya.

Keberadaan Hotel Niaga di Jalan Dr Soetomo Nomor 63, Lawang, Kabupaten Malang, cukup mencolok di dekat Pasar Lawang. Hotel ini kerap jadi pilihan turis Belanda untuk bernostalgia dengan tarif menginap cukup terjangkau.

Sejarah Hotel Splendid Inn
Hotel Splendid Inn (IG Splendid Inn)

Hotel Splendid Inn
Semula hotel ini hanyalah dua rumah tinggal yang dihuni warga Belanda di Kota Malang sejak 1920 sampai 1945. Ketika terjadi Agresi Militer II, kedua bangunan rumah berbeda ini sempat dijadikan markas tentara Belanda sampai 1949.

Bangunan lama ini lalu dibeli oleh Soemarjono, pensiunan pegawai pabrik gula Belanda. Dua rumah itu lalu digabung menjadi satu dan difungsikan sebagai hotel pada 1973. Karena itulah hotel ini memiliki dua teras dan selasar yang berbeda model termasuk bahan yang dipakai.

Batas kedua rumah lama itu adalah ruang tengah atau lobby hotel sekarang ini yang semula merupakan taman lalu dijadikan bangunan. Arsitektur hotel mengadopsi gaya kolonial Belanda yakni Art Deco ada pada lantai, plafon, pintu dan jendela, sedangkan dinding bergaya Art Nouveau dan sementara perabotannya didominasi gaya Art and Craft.

Pemilihan nama hotel mengacu nama Hotel Splendid yang dulu pernah ada di dekat rumah itu (sekarang Wisma IKIP Tumapel). Membuat Hotel Splendid Inn di Jalan Mojopahit ini salah satu pilihan para wisatawan asal Belanda untuk romantisme masa lalu.

Hotel Niaga dan Hotel Splendid Inn bukan sekedar tempat menginap semata. Masing-masing dapat menjadi jendela untuk melihat lagi sejarah Indonesia dan khususnya Malang. Bila anda ke Malang dan hendak menginap maka tak ada salahnya mencoba dua hotel tersebut. ZAINUL ARIFIN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *