

DeMalang.ID – Sebanyak 250 umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak 2569 BE di Candi Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada Senin, (12/5/2025).


Mereka berasal dari lima aliran berbeda di Malang Raya dan datang bersama-sama untuk berdoa memperingati kelahiran Sang Buddha.
”Umat Buddha berasal dari Aliran Tantrayana, Majelis Theravada, Majelis Mahayana, Majelis Buddha Jawa, dan Majelis Maitreya,” kata Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Malang, Juliwianto.
Tema yang diangkat perayaan hari waisak 2025 adalah Kesadaran Diri dan Kebijaksanaan untuk Perdamaian Dunia.


Umat Buddha yang hadir berbusana mengekspresikan aliran, budaya dan suku masing-masing. Seperti warga Suku Tengger pemeluk aliran Shiwa Budha, para wanita memakai busana kebaya hitam batik dan sarung. Sedangkan para lelaki mengenakan udeng dan baju beskab hitam.

Yeina, 37 tahun, pemeluk Buddha aliran Maitreya dari Lombok memakai udeng dan sarung putih seperti adat Bali. Sedangkan umat Buddha aliran Jawi Wisnu, memakai blangkon dan baju batik yang diikuti para wanita berkebaya.
Sementara pemeluk aliran Mahayana dari klenteng Eng An Kiong Malang berbaju kasual ditutup jubah kuning. Ada beberapa umat Buddha datang dengan memakai busana biasa tidak ada pernik khusus. AMAN ROCHMAN