DeMalang.ID- Para pendaki mulai berdatangan menjejakkan kaki di Mahameru dalam dua hari terakhir ini. Aktivitas itu seiring pembukaan kembali jalur pendakian Gunung Semeru pada 18 Mei 2025 kemarin.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mencatat sudah ada 6 pendaki masuk ke Gunung Semeru dalam dua hari ini. Rinciannya, yakni sebanyak 2 orang pada 18 Mei dan 4 orang pada 19 Mei ini.
“Seluruhnya merupakan pendaki Warga Negara Indonesia,” kata Pranata Humas BB TNBTS, Endrip Wahyutama, Senin (19/5/2025).
Seperti diketahui, otoritas taman nasional resmi membuka kembali jalur pendakian Gunung Semeru. Kebijakan itu mengacu hasil pemantauan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) yang menyatakan status Semeru pada Level II.
BB TNBTS menetapkan kuota pendakian ke Gunung Semeru sebanyak 200 orang per hari. Durasi pendakian ditentukan hanya selama 2 hari 1 malam dan batas akhir sampai Ranu Kumbolo saja.
Pendaki wajib patuh Standar Operasional Prosedur (SOP). Misalnya, membeli tiket dua hari sebelum melakukan pendakian ke Gunung Semeru. Tiket hanya bisa dibeli secara online di laman resmi BB TNBTS.
Pendakian harus dilakukan rombongan minimal 2 orang dan maksimal 10 orang.Otoritas taman nasional juga mewajibkan rombongan menggunakan jasa pemandu lokal yang tergabung di Pemandu Pendakian Gunung Semeru Terdaftar (PPGST). Salah satu tujuan penggunaan jasa pemandu ini memastikan keselamatan para pendaki.
Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, mengatakan rombongan tak wajib menggunakan pemandu bila mereka berasal dari organisasi pecinta alam. Tapi mereka harus menunjukkan surat permohonan resmi dari organisasi.
“Wajib melampirkan kartu anggota dan salinan akta notaris pendirian organisasi,” ucap Rudijanta.
Bila organisasi pecinta alam itu dari kalangan mahasiswa maupun pelajar juga ada syarat lain. Yakni diwajibkan menyertakan lampiran surat dari pihak sekolah atau perguruan tinggi organisasi itu berasal.
“Kami minta pendaki patuh aturan, termasuk jadwal turun Semeru,” kata Rudijanta.
Aktivitas vulkanik di Gunung Semeru tercatat masih rutin terjadi dalam sebulan terakhir ini. Semburan kolom abu dari puncak gunung tertinggi di pulau Jawa ini cukup sering teramati. Karena itu, pendaki Semeru harus patuh aturan seperti hanya sampai Ranu Kumbolo saja. ZAINUL ARIFIN