Libur Idul Adha, Penumpang Kereta di Stasiun Malang Melonjak Drastis

DeMalang.IDLibur lebaran Idul Adha, penumpang kereta api dari dan ke stasiun Malang melonjak signifikan. Berdasarkan data per Kamis, 5 Juni, tercatat sebanyak 5.638 penumpang yang menggunakan layanan kereta api melalui Stasiun Malang. Rincian 3.473 penumpang berangkat dan 2.165 penumpang tiba.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menuturkan peningkatan jumlah penumpang telah diprediksi sebelumnya. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan berbagai langkah untuk menjaga kelancaran layanan kereta api.

“Stasiun Malang menjadi salah satu titik keberangkatan favorit masyarakat pada momen libur panjang,” katanya dalam siaran pers yang diterima DeMalang.ID. Untuk itu, KAI menambah perjalanan KA, menyiagakan petugas pelayanan dan pengamanan. Tujuannya memastikan seluruh proses berjalan lancar.

Ia mengimbau calon penumpang untuk memesan tiket kereta melalui kanal resmi PT KAI. Seperti aplikasi Access by KAI, situs kai.id, serta mitra penjualan resmi untuk menghindari penipuan dan menjamin ketersediaan tempat duduk. “Pastikan data identitas yang diinput saat pemesanan sesuai dan lengkap. Serta datang lebih awal agar tak tertinggal kereta,” ujarnya.

Destinasi favorit para penumpang dari Stasiun Malang meliputi kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Bandung, dan Banyuwangi. Lima kereta api yang paling diminati dari dan menuju Stasiun Malang antara lain, KA Matarmaja relasi Malang – Pasarsenen, KA Jayabaya relasi Malang – Pasarsenen, KA Majapahit relasi Malang – Pasarsenen, KA Tawangalun relasi Malang – Banyuwangi, KA Malabar relasi Malang – Bandung.

Puncak arus keberangkatan sementara terjadi pada Kamis 5 Juni 2025, total 3.473 penumpang berangkat menggunakan KA jarak jauh dari Stasiun Malang. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama masa angkutan Idul Adha pada 5–9 Juni 2025, PT KAI Daop 8 Surabaya mengoperasikan 13 perjalanan KA jarak jauh setiap hari dari Stasiun Malang. Terdiri atas 11 KA reguler dan 2 KA tambahan. Dengan total kapasitas tempat duduk mencapai 6.484, per hari.

Secara akumulatif, hingga 9 Juni 2025, Stasiun Malang melayani total 20.486 penumpang. Rincian 10.179 penumpang naik dan 10.307 penumpang turun.

Berikut kami jumlah penumpang pada periode 5 – 9 Juni:

1. 5 Juni: 3.473 naik dan 2.165 turun

2. 6 Juni: 1.785 naik dan 2.363 turun

3. 7 Juni: 1.301 naik dan 1.943 turun

4. 8 Juni: 1.770 naik dan 1.721 turun

5. 9 Juni: 1.850 naik dan 2.115 turun

Diskon 30 Persen untuk KA Ekonomi Non Sumbsidi

PT KAI Daop 8 Surabaya memberikan diskon tiket 30 persen untuk KA ekonomi non subsidi keberangkatan Stasiun Malang.  Diskon hadir untuk mendukung program ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi publik ramah lingkungan.

Program ini merupakan bagian dari stimulus ekonomi yang diberikan PT KAI untuk mendukung pergerakan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor transportasi. Disamping itu, program diskon diharapkan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan mobilitas menggunakan moda transportasi kereta api dari dan menuju Stasiun Malang.

Diskon tarif berlaku untuk pembelian tiket pada 5 Juni hingga 31 Juli 2025. Promo diskon 30 persen ini bisa dinikmati oleh calon penumpangan, yang melakukan pembelian tiket melalui aplikasi Access by KAI, website resmi KAI, atau kanal penjualan resmi lainnya.

“Ayo manfaatkan diskon tiket 30 persenini untuk bepergian ke berbagai kota favorit tujuan anda,” kata Luqman.

Syarat dan ketentuan program diskon tarif untuk periode keberangkatan berlaku pada 5 Juni sampai 31 Juli 2025. Diskon tidak berlaku untuk tarif khusus dan tidak dapat digabung dengan reduksi maupun diskon lainnya. Tiket dengan tarif diskon dapat dibatalkan atau diubah jadwal sesuai aturan yang berlaku. “Diskon berlaku selama alokasi tarif diskon masih tersedia,” turunnya.

KA Ekonomi non subsidi keberangkatan Stasiun Malang yang mendapatkan diskon tarif 30 persen antara lain KA 239F–240F Ijen Ekspres (Malang – Ketapang via Bangil PP), KA 91–92 Jayabaya (Malang – Pasar Senen via Surabaya Pasarturi PP), KA 245–246 Majapahit (Malang – Pasar Senen PP), KA 67–70 Malabar (Malang – Bandung PP),  KA 169–170 Malioboro Ekspress (Malang – Purwokerto PP) dan  KA 269–270 Matarmaja (Malang – Pasar Senen PP).

Tarif Khusus Kereta Api Jarak Jauh

PT KAI Daerah Operasi 8 Surabaya kembali menghadirkan program tarif khusus kereta api jarak jauh. Program berlaku untuk sejumlah relasi kereta di daerah operasional Daop 8 Surabaya. Tiket bisa dipesan mulai dua jam sebelum jadwal keberangkatan. Selama tempat duduk masih tersedia.

Tarif Khusus merupakan program promosi dari KAI ditujukan untuk pelanggan yang membeli tiket mendekati waktu keberangkatan. Program tarif khusus berlaku untuk sejumlah relasi antara lain, Surabaya Gubeng – Madiun (PP), Surabaya Gubeng – Yogyakarta (PP), Surabaya Gubeng – Jombang (PP), Surabaya (Gubeng & Pasarturi) – Jember (PP), Surabaya (Gubeng & Pasarturi) – Probolinggo (PP), Surabaya (Gubeng & Pasarturi) – Malang (PP), Surabaya (Gubeng & Pasarturi) – Cepu (PP), Surabaya (Gubeng & Pasarturi) – Semarang Tawang Bank Jateng (PP), Malang – Madiun (PP), Malang – Kediri (PP), Malang – Blitar (PP), Malang – Yogyakarta (PP).

Tarif khusus ini tersedia di berbagai kelas perjalanan, dari Ekonomi hingga Eksekutif, dengan layanan sejumlah KA unggulan seperti: Argo Bromo Anggrek, Argo Wilis, Argo Semeru, Bima, Turangga, Ranggajati, Mutiara Selatan, Jayakarta, Wijayakusuma, Gaya Baru Malam Selatan, Sancaka, Pasundan, Logawa, Mutiara Timur, Jayabaya, Arjuno Ekspres, Blambangan Ekspres, Pandalungan, Gajayana, Brawijaya, Kertanegara, Malabar, Majapahit, Matarmaja, Malioboro Ekspres, Sembrani, Harina, Sancaka Utara, Dharmawangsa, Gumarang serta Kertajaya.

Pelanggan dapat menikmati perjalanan dengan tarif khusus, tiket eksekutif mulai dari Rp 55 ribu hingga Rp 360 ribu, tiket bisnis mulai Rp 130 ribu hingga Rp 210 ribu, ekonomi mulai Rp 45 ribu hingga Rp 165 ribu.  Program ini merupakan wujud apresiasi PT KAI, untuk memberikan alternatif perjalanan yang lebih hemat, tanpa mengurangi kenyamanan dan keamanan.

“Harapannya, masyarakat menempatkan kereta api sebagai pilihan utama dalam bepergian,” kata Luqman. EKO WIDIANTO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *