DeMalang.ID – PT Kereta Api Indonesia mencatat selama 2024 ada sebanyak 2.071.497 penumpang kereta api jarak jauh keberangkatan Stasiun Malang. Angka itu naik 3,8 persen dibanding okupansi penumpang periode tahun sebelumnya sebanyak 1.994.178 penumpang.
Selama tahun lalu, puncak okupansi penumpang terjadi pada periode Desember bertepatan momen libur natal dan tahun baru. Lalu periode Mei bertepatan banyak tanggal merah momen libur cuti bersama peringatan hari besar keagamaan ada di peringkat kedua.
“Peningkatan okupansi penumpang itu menunjukkan masyarakat semakin terbiasa menggunakan kereta api sebagai moda transportasi,” kata Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, dalam siaran pers yang diterima DeMalang.
Di Stasiun Malang setiap hari beroperasi 10 kereta api jarak jauh regular. Jadwal keberangkatan itu dengan rute Jakarta, Yogyakarta, Bandung dan Banyuwangi. Rincian jumlah penumpang yakni 161.869 pada Januari, 154.020 pada Februari, 143.446 pada Maret, 171.146 pada April.
Lalu pada periode Mei ada 185.402 penumpang, Juni 180.017, Juli ada 183.856, Agustus, 176.416, September 166.956, Oktober 173.712, November 172.250. Puncak okupansi pada Desember tercatat ada sebanyak 202.407 penumpang.
“Semakin banyak yang memilih menggunakan kereta api karena memberikan ketepatan waktu perjalanan. Selain itu juga karena Malang sebagai destinasi wisata,” ujar Luqman.
Sementara itu, jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi kereta api di seluruh wilayah kerja Daop 8 Surabaya pada 2024 tercatat ada sebanyak 5.864.312 penumpang. Jumlah itu naik 6,9 persen dibanding 2023 yang ada sebanyak 5.482.291 penumpang,
KAI Daop 8 menyebut On Time Performance (OTP) atau ketepatan waktu jadwal keberangkatan kereta api selama 2024 rata-rata 99,10 persen, naik tipis dibanding tahun sebelumnya yakni 99 persen. Sementara OTP kedatangan pada 2024 dan tahun sebelumnya tetap pada skor 88 persen. ZAINUL ARIFIN