DeMalang.ID—Rizki Amilina, 40 tahun beberapa kali melayangkan pukulan sesuai arahan trainer boxing, Jasmin Nelda Fitri Yanti. Keringat bercucuran, latihan tinju atau boxing di lantai dua Get Fit Community di Jalan Mayjen Haryono, Kota Malang. Usai latihan, ia turun ke lantai satu. Minuman nutrisi terhidang, ia lantas menikmatinya sembari bercengkrama dengan sesama peserta program.
Lantai satu disulap seperti cafe, berjajar sejumlah kursi dan meja untuk para peserta program. Rizki berkisah sempat menjalani pewatawan di Rumah Sakit lantaran mengalami sesak nafas. Setelah diperiksa, hasil diagnosis dokter menyebutkan ia mengalami tekanan darah tinggi. “Tensi tensi 180/120. Sering pusing, dan leher berat. Dokter meminta mengubah pola hidup dan pola makan,” ujarnya.
Rizki mengaku jarang berolahraga dan kerap makan junk food. Saat itu, berat badannya sekitar 80 kilogram. Pertengahan Januari, ia memulai mengikuti program. Tiga bulan pertama turun sekitar 7-8 kilogram. Saat ini berat badannya stabil 68 kilogram. “Tensi normal, 120/90,” katanya.
Ia mengubah pola makan, tiga bulan pertama makan bersih semua makanan tanpa gorengan. Pagi dan malam minum nutrisi Herbalife, sedangkan menu makan siang daging ayam dipanggang, ditaburi merica dan garam. Dilengkapi nasi, sayur dan sambal. “Diet saya tidak menyiksa, diet bahagia. Lapar ya makan,” katanya.
Selain mengubah pola makan, ia juga rutin berolahraga berupa boxing dan jalan santai. Sedangkan, jika masih terasa lapar ia memilih makan buah seperti semangka, melon dan jambu air. Sedangkan ia tak doyan makan pisang tidak doyan, dan tidak suka pepaya. Namun, kadang ia juga masih makan mie dan olahan tepung.
Trainer boxing, Jasmin Nelda Fitri Yanti menjelaskan olahraga tinju atau boxing bermanfaat untuk melatih otot jantung, menyetabilkan hipertensi dan mempercepat menurunkan berat badan. “Melatih fokus, kecepatan, dan kekauatan,” ujarnya.
Sebelum mengikuti program, anggota Get Fit dicek motivasi, dan rekam medis. Informasi tersebut digunakan untuk bahan pertimbangan mengatur pola makan. Seperti anggota yang mengalami darah rendah dianjurkan mengurangi porsi asupan nasinya. Dalam satu piring dibagi seperempat sayuran seperempat, setengah lauk, dan seperempat nasi. Peserta program diiminta menghindari lauk yang diolah dengan cara digoreng, dan olahan tepung.
“Fokus kesehatan tubuh dulu, turun berat badan itu bonus,” kata Nelda. Rerata dalam tempo 10 hari, berat badan turun antara 2 kilogram sampai 4 kilogram. Hasil program, katanya, berbeda setiap orang tergantung metabolisme tubuh, usia, pola makan, pola tidur dan jenis kelamin.
Nelda memeriksa kartu catatan peserta program. Ia mencontohkan dua peserta yang usia dan jenis kelaminnya sama 24 tahun, dan memulai di hari yang sama. Namun, hasilnya berbeda. Satu orang turun 1,6 kilogram sedangkan satu orang lagi turun dua ons.
Get Fit Community menyediakan 10 jenis olahraga yang bisa dipilih untuk diikuti peserta. Mulai Zumba, Yoga, Boxing, Erobic Thai Boxing. Sepekan, mereka bisa memilih jenis olahraga 2-3 kali. “Dibimbing, cara minum, dan pola makan. Setelah 10 hari bisa lanjut program intensif atau membeli produk kalengan. Serta dilakukan edukasi melalui WhatsApp,” katanya.
Cafe Nutrisi Sehat
Sedangkan Haikal Fikri, 25 tahun berhasil menurunkan berat badan hingga 30 kilogram. Dalam tempo tiga bulan, semula berat badannya 100 kilogram menjadi 70 kilogram. Pagi dan malam ia mengonsumsi nutrisi herbalife, sedangkan makan hanya siang. Menu makan tidak berubah, ia memakan jenis makanan yang disukai. Diselingi dengan olahraga jalan cepat.
“Disiplin jaga makan, kalau masih lapar nyemil buah seperti pepaya, apel, bengkoang. Buah potongan yang biasa dijual di tepi jalan,” katanya. Sepekan pertama turun antara dua kilogram gram sampai tiga kilogram. Dua pekan berikutnya, badan terasa enak dan nafas tidak ngos-ngosan. Keberhasilan menurunkan berat badan, katanya, 20 persen hasil olahraga, sedangkan 80 persen karena pola makan.
Komitmen menurunkan berat badan dilakoni, jebolan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang sejak didera sakit. Haikal jatuh, pingsan usai Ujian Akhir Semester hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Unisma Malang. Bahkan, setelah wisuda ia menjalani opname selama dua pekan. Diagnosis dokter diketahui ia menderita gastroephageal reflux disease (GERD), gejala sinusitus, kandsangan kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
“Intinya lemak dalam darah tinggi dan tekanan darah tinggi. Sakit karena pola hidup dan pola makan yang salah,” ujarnya. Haikal mengalami kegemukan sejak kecil. Sejak menjadi mahasiswa baru lima tahun lalu, Haikal berulang kali mengikuti program penurunan berat badan. Namun, hasilnya nihil. Sejak bergabug di Get Fit Community, ia menikmati hasilnya. Kini, ia lebih sehat dan percaya diri.
Pemilik Get Fit Community Ayu Saraswati menjelaskan awalnya klub sehat dibuka di pasar kecil-kecilan bekerjasama dengan Herbalife. Setelah anggota semakin banyak, beralih ke ruko dua lantai di kawasan Dinoyo Kota Malang. Sejak Mei 2021, Ayu bersama suaminya memindahkan program di ruko dua lantai.
Lantai satu menjadi ruang pertemuan sekaligus cafe yang menyediakan nutrisi sehat. Sedangkan lantau dua digunakan sebagai studio olahraga. “Fokus utama untuk menjaga kesehatan dan berat badan ideal,” ujarnya.
Hasil pengamatannya, obesistas di Malang trennya cenderung meningkat. Get Fit Community didirikan untuk membantu warga Malang agar sehat dengan menjaga berat badan ideal. Kini, total beranggotakan sekitar 100 orang, terdiri atas mahasiswa berusia 18-15 tahun sebanyak 80 persen, selebihnya pekerja berusia 26-50 tahun.
“Rata-rata setiap hari peserta program 50-70, saat libur mahasiswa tersisa 20-40 orang,” ujarnya. Get Fit juga menyediakan kelas diet online. Setiap hari, peserta dipantai melalui aplikasi percakapan.
Program Get Fit seharga Rp 1,8 juta, khusus Juli-hingga pertengahan Agustus tersedia potongan Rp 600 ribu. Ayu memberikan garansi, jika berat badan tidak turun seluruh biaya dikembalikan 100 persen. Disediakan bimbingan melalui WhatsApp, mengecek setiap menu makan siang sudah sesuai yang disarankan.
“Bisa juga diselang-seling, menu makan siang hari ini makanan sehat, sedangkan besok menu makan bebas. Lauk dipilihkan, ada mealplan,” ujarnya. Menu makan terdiri atas serat, karbohidrat dan protein. Seperti Cumi, buncis, nasi atau nasi, sawi gulung isi ayam. Ayu menjamin tiga hari pertama bakal membuahkan hasil, berat badan turun antara 1-3 kilogram. Setelah berat badan ideal, peserta bisa melanjutkan program atau berhenti. Jika menghentikan program, dianjurkan tetap menjaga pola makan. “100 persen berhasil. Tidak pernah mengembalikan uang program,” ujarnya. EKO WIDIANTO