DeMalang.ID – Seni kerajinan tangan dari bahan kayu bisa disebut salah satu bentuk seni keterampilan setua peradaban. Para pengrajin di seluruh dunia termasuk di Malang mengolah bagian keras dari tanaman ini menjadi berbagai produk kerajinan kayu yang indah dan bermanfaat.
Manusia pada zaman prasejarah memanfaatkan kayu untuk membuat alat-alat dan senjata berburu. Lalu digunakan untuk perabotan rumah tangga, kapal, dan bangunan pada zaman kerajaan kuno. Maka seni kerajinan kayu di Malang bisa disebut sudah ada sejak masa kerajaan pra Singasari.
Pada masa kini, berbagai contoh hasil kerajinan kayu dapat dilihat dalam berbagai bentuk seperti dekorasi rumah, perabotan rumah tangga, souvenir, mainan, aksesori dan lainnya. Bahan kayu dipilih karena memiliki sejumlah keunggulan seperti keindahan, kekuatan dan daya tahannya.
Kerajinan tangan dari kayu sampai hari ini tetap menjadi salah satu bentuk seni yang dihargai di seluruh dunia. Kreatifitas para perajinnya menghasilkan produk yang tidak hanya menawarkan keindahan dan kuat saja tapi juga terkadang lebih ekonomis.
Bagi para pecinta kerajinan kayu, produk yang hendak dipilih tentu juga mempertimbangkan nilai seni baik itu mulai bentuk dan detilnya serta kualitas bahan. Tapi untuk menunjang kehidupan sehari – hari, selain kuat tentu aspek efektifitas jadi pertimbangan utama.
Di Kota Malang, ada banyak industri kayu, industri yang mengolah kayu menjadi berbagai produk mulai dari skala besar sampai kecil. Baik itu yang masih terlihat fisik kayu maupun tidak. Itu belum terhitung para perajin kayu secara mandiri atau belum masuk dalam kategori industri.
Sektor industri kayu di Kota Malang dari tahun ke tahun menunjukkan tren peningkatan. Itu merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Jumlah Industri Kayu, Barang dari kayu, dan Anyaman Menurut Kecamatan di Kota Malang (Unit) dalam 3 tahun ini.
Sektor ini mampu membuka lapangan kerja di kota ini. Data Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, industri dan kerajinan kayu di menyerap hampir seribu tenaga kerja. Total nilai produksinya mencapai lebih dari Rp 50 miliar per tahun.
Para pelaku usaha kerajinan kayu itu membuat beragam produk, mulai dari perabotan rumah tangga seperti meja, kursi, lemari, dan rak. Sampai diolah menjadi barang dekoratif seperti hiasan dinding, bingkai foto, patung dan lainnya. Belum lagi pelaku usaha mainan anak berbahan kayu.
Belum lagi toko yang menjual berbagai produk kerajinan dari kayu di Kota Malang. Toko kerajinan itu menyediakan berbagai produk seperti asesoris rumah berupa berbagai jenis wadah untuk menempatkan tisu, tusuk gigi, pisau, gantungan lap dan banyak lagi. Serta untuk suvenir pernikahan seperti gantungan kunci, tempat memo, set tutup dan alas gelas. Bisa juga melayani pesanan khusus bila ingin membuat pengukur tinggi badan, set meja kursi sekolah PAUD, rak dan lainnya sesuai pesanan.
Industri dan kerajinan tangan dari bahan kayu sekarang ini juga tak melupakan tentang aspek keberlanjutan. Maksudnya, memilih bahan baku kayu dari sumber yang dikelola secara berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Banyak pelaku industri dan pengrajin kini beralih ke bahan daur ulang atau limbah industri, termasuk menggunakan kayu dari sumber yang bertanggung jawab bukan dari hasil pembalakan. Tentu itu sangat penting bagi kelestarian lingkungan.
Bagaimana pun juga, kerajinan kayu mampu memberikan keuntungan ekonomi serta dangat berpotensi menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Sebab sentra – sentra kerajinan kayu sering kali melibatkan keterampilan tradisional yang diturunkan lintas generasi. ZAINUL ARIFIN