Mahasiswa UMM Dampingi Warga Malang Produksi Magot Kering

DeMalang.ID–Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Univerasitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendampingi warga di Kampung Semar, Arjosari, Kota Malang mengatasi limbah organik dengan budidaya magot. Magot atau larva lalat Black Soldier Fly atau Hermetia illucens yang menjadi pakan unggas, dan ikan.

Tim terdiri atas Bhilqis Khumairoh, Naia Sybilla Aura, Syella Vanessa Putri, Hana Indah Wahyuni, Devi Nazilatul Fitria, Nur Sakinah Salsabilah, Asfira Chisara Hasan, dan Ayu Carika Pangest. Sejak pertengahan Juni, mereka membantu pengolahan magot menjadi magot kering yang lebih ekonomis dan awet.

Bhilqis menjelaskan warga lebih produktif dan mandiri secara ekonomi. Selain itu, bisa menjadi contoh pengelolaan limbah organik berbasis komunitas yang produktif. “Proses pendampingan ini merupakan implementasi nyata dari mata kuliah politik lingkungan,” katanya dalam siaran pers yang diterima DeMalang.

UMM, katanya, tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tapi juga memberikan pengalaman praktis menyelesaikan masalah masyarakat. Mahasiswa melatih warga setempat mengeringkan, mengemas dan memasarkan magot kering. 

Bhilqis menambahkan, magot merupakan sumber protein alternatif yang ramah lingkungan. Selain itu, memiliki potensi ekonomi tinggi jika diolah dengan benar. Sayangnya, tidak banyak masyarakat yang mengetahui prosesnya. “Padahal potensial dikembangkan,” ujarnya.

Tim mahasiswa UMM memberikan pelatihan teknis proses pengeringan magot yang efektif, higienis, dan efisien. Bahkan dikemas dan bisa dikomersilkan secara luas. Mereka menargetkan program dikembangkan dan diduplikasi di daerah lain. Menyesuaikan dengan potensi yang dimiliki masing-masing desa. EKO WIDIANTO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *