DeMalang.ID – Liburan bersama keluarga, pasangan atau teman tentu menjadi salah satu jurus jitu untuk mengisi waktu di akhir pekan. Bila bosan ke obyek wisata buatan, menikmati pemandangan alam tentu jadi pilihan terbaik apalagi berwisata gratis seperti main ke desa wisata bunga di Kota Batu.
Siapun pasti sudah tahu bila Kota Batu dikenal sebagai salah satu sentra budidaya tanaman hias di Jawa Timur. Tanahnya yang subur mampu menghasilkan jutaan tanaman setiap tahunnya. Karena itu pula sangat mudah menjumpai desa wisata bunga di Kota Batu.
Ada banyak florawisata di Batu Malang yang layak dikunjungi seperti taman bunga buatan di kawasan tempat wisata coban seperti di Coban Rais dan Coban Talun. Tapi tidak kalah menarik adalah eduwisata dengan menengok budidaya pertanian tanaman hias dan bunga langsung ke kebun dan rumah warga.
Desa – desa sentra budidaya tanaman hias dan bunga itu sebagian besar ada di wilayah Kecamatan Batu dan Kecamatan Bumiaji, tapi ada juga di wilayah Kecamatan Junrejo. Jenis tanaman hias dan bunga yang jamak dibudidayakan oleh pertani di Kota Batu seperti mawar, anggrek, bunga matahari, krisan, philodendron, anthurium bunga dan lainnya.
Sangat mudah melihat berbagai tanaman hias dan bunga itu di perkebunan maupun halaman rumah-rumah penduduk termasuk pasar dan mal bunga. Pelesir ke desa – desa ini kita bisa mendapatkan dua hal sekaligus, yakni liburan dan mendapatkan pengetahuan.
Sebab selain menikmati pemandangan aneka jenis dan warna bunga, kita juga bisa belajar langsung ke para petani. Belajar tentang bagaimana cara budidaya tanaman hias yang baik dan benar ke para ahlinya. Bagi anak-anak, tentu itu jadi hal yang sangat menarik.
Kira dapa pelesir wisata gratis atau tidak perlu harus merogok duit banyak bila main ke desa wisata bunga di Kota Batu. Kecuali anda memborong banyak tanaman hias dan bunga di Kota Batu sebagai oleh-oleh. Berikut ini adalah desa wisata bunga di Kota Batu yang layak disinggahi.
Desa Wisata Bunga Mawar Desa Gunungsari
Di Kota Batu salah satu sentra budidaya tanaman bunga mawar berada di Desa Gunungsari. Bahkan jenis mawar potong dari desa ini banyak dikirim ke bagai penjuru daerah terutama saat menjelang momen valentine pada 14 Februari.
Di desa ini kita bisa ke kebun warga untuk melihat budidaya berbagai jenis mawar aneka warna seperti Cerry Brandy, Havalan, Luciana, Marbel, Red Holland, Pink Soft, Yellow Equador, dan lainnya sampai varietas lokal unggulan bernama Pergiwo Pergiwati. Maupun menengok rumah warga saat aktivitas memotong mawar.
Selain itu, di hamparan perkebunan bunga itu anda juga dapat memetik langsung mawar dari tangkainya. Sebab ada sejumlah wisata petik mawar yang dikelola oleh kelompok tani setempat. Seperti Petik Mawar Gumur, Petik Mawar Rose Asterina, Petik Mawar Berkah dan lainnya.
Tentu ada harus menyiapkan duit, tapi tidak perlu khawatir lantaran dijamin tak akan menguras kantong karena harganya terjangkau. Dengan harga tiket masuk sebesar Rp 20 ribu, kita sudah dapat memetik beberapa tangkai mawar untuk dibawa pulang maupun membeli bibitnya.
Kampung Anggrek Dadaprejo
Salah satu kampung eksotis di Kota Batu adalah Kampung Wisata Anggrek. Tepatnya di Gang Orchid, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo. Tempat ini sangat cocok bagi para pecinta maupun peneliti tumbuhan berbunga bernama latin Orchidaceae ini.
Kampung Wisata Anggrek pertamakali dicetuskan oleh seorang penghobi dan pembudidaya bernama Dedek Setia Santoso pada 2005 dengan 5 ribu meter persegi lahan di rumahnya. Perlahan, tumbuh berkembang melibatkan petani lokal. Total sudah ada 200 jenis silangan anggrek dan telah didaftarkan di The Royal Horticulture Society (RHS) berbasis di Inggris.
Beberapa anggrek hasil budidaya di kampong ini bernama Dendrobium Black Mamba, Mufidah JK, Cettar, Shinning Batu, Indonesia Damai, Binatang Jalang mendapat First Class Certificate (FCC) dari Singapura pada 2018 silam. Secara keseluruhan, total sudah ada 3 ribu jenis anggrek silangan yang dihasilkan.
Sekarang ada seratusan lebih green house di berbagai titik berdiri di kampung ini. Tidak hanya para penghobi, kita pun bisa berkunjung ke sini. Selain berlibur kita juga dapat mengambil ilmu langsung dari pakarnya. Green house di Kampung Wisata Anggrek selalu terbuka bagi wisatawan.
Bila ingin belajar lebih dalam, pengelola tempat ini menyediakan paket wisata edukasi mulai Rp 65 ribu/per pax sampai Rp 175 ribu/per pax. Kita bisa workshop bersama, ada edukasi seputar dunia anggrek mulai dari karakter tanaman, praktik aklimatisasi sampai praktik menanam dan merawat dengan benar.
Wisata Sejuta Bunga Desa Sidomulyo
Desa ini sudah kondang sebagai salah satu sentra budidaya tanaman hias di Kota Batu. Baik di kebun, pekarangan, halaman rumah dengan media polibag atau pot kantong plastik. Maupun di dalam green house atau bangunan berbahan plastik.
Sejauh mata memandang, kita akan mudah melihat hamparan bunga cantik beraneka jenis. Terdapat Pasar Bunga Sekarmulyo seluas 2,5 hektare dan Gelora Bunga seluas 4 hektare serta ada pula mall bunga.
Aneka jenis tanaman hias dan bunga yang dibudidayakan di desa ini mulai dari bunga wali songo, cemara, sakura, beringin putih, aglonema, philodendron, ceplok piring, dan lainnya. Tapi paling banyak dibudidayakan adalah mawar, krisan, anggrek dan anthurium.
Di desa ini, kita dimanjakan dengan bunga dan pemandangan alam yang indah. Udara segar khas lereng pegunungan semakin menentramkan hati. Kita bisa berjalan-jalan di desa sejuta bunga ini sedari pagi sampai sore. Jangan lupa bawa bunga dengan harga petani sebagai buah tangan.REDAKSI