Panitia Kurban UMM Bungkus Daging Kurban dengan Besek dan Daun

DeMalang.ID–Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menerapkan green and halal kurban dalam lima tahun terakhir. Panitia kurban memenjelaskan UMM konsisten meninggalkan tas kresek untuk membungkus daging kurban. Koordinator panitia kurban UMM, Ali Mahmud menjelaskan pelaksanaan kurban tahun ini menjadi komitmen berbagi daging tanpa mengorbankan aspek kebersihan dan lingkungan.

“UMM komitmen menjaga lingkungan dan sesuai kampus berkelanjutan,” katanya dalam siaran pers yang diterima DeMalang.ID. Daging kurban dibungkus besek berlapis daun pisang dan daung jati. Bungkus berbahan organik, katanya, ramah lingkungan dan baik bagi kesehatan. Sedangkan daging kurban yang dibungkus tas kresek plastik dikhawatirkan berbahaya bagi kesehatan dan sulit diurai dalam tanah.

Selain itu, panitia memperhatikan aspek dalam membeli hewan kurban. Meliputi memenuhi standar kesejahteraan hewan atau biasa disebut animal welfare. Serta menghindari hewan kurban dari stres saat akan disembelih. “Hewan kurban yang dipilih sudah divaksin, mulai LSD (Lumpy Skin Disease) dan penyakit mulut dan kaki,” katanya.

Selain itu hewan kurban dicek secara fisiologis diantaranya memilih hewan yang berdaging, gemuk, dan cukup umur. Pemilihan hewan kurban dilakukan oleh para dokter hewan UMM. Panitia juga menggunakan pisau berbeda sesuai kebutuhan. Pisau khusus untuk menyembelih hingga pisau untuk boning atau proses pemisahan daging dari tulang.

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menerapkan green and halal kurban dalam lima tahun terakhir. Panitia kurban membungkus daging kurban dengan besek berlapis daun pisang dan daung jati. (Foto: Humas UMM.)

Para penyembelih juga terlatih sebagai juru sembelih halal (Juleha) dari Halal Center UMM. Konsep green kurban diharapkan bisa dicontoh masyarakat luas. Yakni merayakan Idul Adha yang menyenangkan sekaligus menjaga lingkungan yang sehat.

Salurkan 100 Ekor Hewan Kurban

UMM menyalurkan ebih dari 100 hewan kurban. Dalam mendistribusikan hewan kurban, UMM meneguhkan komitmen nilai-nilai kemanusiaan dan dakwah. Hewan kurban disalurkan ke komunitas dan sekolah. Serta didistribusikan sampai ke Filipina. Hewan kurban disalurkan melalui Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Filipina.

“Sebagai bentuk dukungan kepada komunitas Muslim minoritas di Filipina,” kata Ketua Pelaksana Idul Adha UMM, M.S. Wahyudi.

Salah seorang pengurusnya merupakan alumni UMM. Langkah ini sekaligus sebagai usaha strategis dalam menyebarkan rahmat ke daerah-daerah yang jarang tersentuh bantuan. Menurutnya, budaya makan bersama saat kurban menjadi momen penting bagi masyarakat lokal Filipina untuk mempererat hubungan antarwarga.

Wahyudi berharap, distribusi ke Filipina bisa terus diperluas dalam Idul Adha mendatang. Khususnya di negara-negara dengan komunitas muslim minoritas yang masih membutuhkan dukungan. Diharapkan menjadi agenda tahunan yang menjangkau lebih banyak komunitas muslim di negara-negara yang mengalami keterbatasan akses terhadap hewan kurban.

“Bagian dari misi kemanusiaan dan dakwah lintas batas yang perlu terus dikembangkan. Kedepan, ingin memperluas jangkauan ke lebih banyak negara dengan komunitas Muslim minoritas,” ujarnya. EKO WIDIANTO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *