Gunung Semeru (Foto-Pixabay)[/caption]
DeMalang.ID – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mengumumkan penutupan sementara jalur pendakian Gunung Semeru selama 2-19 Januari 2025. Potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi pada awal tahun ini jadi salah satu pertimbangan utamanya.
Penutupan pendakian Gunung Semeru itu diumumkan lewat Surat Nomor: PG.12/T.8/TU/KSA.5.1/B/12/2024. Kebijakan itu sudah disosialisasikan ke publik salah satunya lewat media sosial resmi BB TNBTS.
“Kebijakan penutupan sementara itu kami ambil berdasarkan hasil evaluasi lapangan,” kata Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha.
Potensi terjadinya cuaca eksrem pada awal 2025 salah satunya juga merujuk hasil prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Keputusan penutupan sementara diambil dengan pertimbangan utama demi keselamatan para pendaki.
Keputusan penutupan sementara pendakian Semeru untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab bila tetap dibuka, dapat membahayakan keselamatan para pendaki. Pendakian di tengah cuaca buruk juga tentu menimbulkan ketidaknyamanan.
Kondisi dan cuaca ekstrem dapat menyebabkan terjadi berbagai bencana hidrometeorologi. Seperti hujan intensitas tinggi beserta angin kencang, pohon tumbang hingga badai di atas gunung tertinggi di pulau Jawa itu.
BB TNBTS memastikan selama periode penutupan sementara itu tidak akan ada pelayanan izin pendakian lewat laman resmi pendaftaran pendakian Semeru di bookingsemeru.bromotenggersemeru.org. Pengunjung maupun calon pendaki diminta patuh dan taat aturan demi keselamatan mereka.
Dengan kebijakan tersebut, praktis pembukaan jalur pendakian ke gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu hanya berlangsug kurang lebih 10 hari saja. Seperti diketahui, Maha Meru ditutup untuk pendakian selama lima tahun terakhir ini.
Gunung Semeru baru resmi dibuka lagi untuk pendakian pada 24 Desember 2024 lalu. Ketika itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni sendiri yang mengumumkan kembali dibukanya Semeru untuk aktivitas pendakian. Kuota yang disediakan 200 orang per hari dengan batas sampai kawasan Ranu Kumbolo saja.
Untuk masyarakat yang sudah memesan tiket pendakian di periode itu, maka aktivitas keberangkatan paling akhir dilakukan pada 31 Desember 2024 dan sudah harus turun pada 1 Januari 2025. Seluruhnya harus patuh dan turun lagi sesuai jadwal yang ditentukan.(Zainul Arifin)
[…] – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyebut Bukit Penanjakan jadi destinasi paling favorit bagi wisatawan. Itu mengacu dari […]