Permukaan Kulit Terkontaminasi Mikroplastik

DeMalang.ID-Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) melayani uji swab mikroplastik dalam pameran lingkungan hidup di Jakarta Convention Center (JCC) pada 22-24 Juni 2025. ECOTON yang merupakan bagian dari Aliansi Zerowaste Indonesia (AZWI) membawa minilab untuk menemukan mikroplastik jenis fiber.

Minilab Mikroplastik dibanjir pengunjung selama pameran lingkungan yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bertema Hentikan Polusi Plastik. ECOTON melayani pengunjung pameran untuk mengecek permukaan kulit yang terkontaminasi mikroplastik.

Caranya, permukaan kulit dioles dengan tisu basah, lantas diamati menggunakan mikroskop binokuler yang disambungkan dengan monitor dengan pembesaran 500 hingga 1000 kali. Selama dua hari, ECOTON menguji 200 pengunjung. Hasilnya, 100 persen kulit pengunjung terkontaminasi mikroplastik. “Dominan mikroplastik jenis fiber atau benang,” kata peneliti ECOTON, Alaika Rahmatullah dalam siaran pers yang diterima DeMalang.

Salah seorang pengunjung, Seno warga Jakarta Selatan menuturkan akan berhati-hati menggunakan plastik sekali pakai. Serta menghentikan konsumsi air minum dalam kemasan botol plastik sekali pakai yang menjadi salah satu sumber mikroplastik dalam tubuh manusia. “Ada dua partikel mikroplastik jenis fiber di kulit wajah saya,” katanya.

Selain membawa minilab uji mikroplastik, ECOTON juga menampilkan instalasi seni edukatif “Kran Plastik”. ECOTON juga membawa sepeda roda tiga yang digunakan sebagai sarana penjualan personal care isi ulang atau refill. Refill Keliling (Refillin) berkolaborasi dengan komunitas Bike to Work (B2W) untuk mengedukasi pengunjung tentang gaya hidup ramah lingkungan tanpa sachet, melalui konsep refill. 

Untuk menghindari penggunaan plastik sekali pakai, perluperubahan perilaku konsumsi. Salah satunya mengurangi penggunaan kemasan sachet. Tujuannya, untuk menghindari kebocoran sampah plastik ke lingkungan. Terlebih jika sampah plastik terfragmentasi menjadi mikroplastik yang bisa memicu gangguan hormon, kanker, dan penyumbatan pembuluh darah jika masuk ke tubuh manusia.

Refilin berkeliling di area pameran, mengajak pengunjung mengenal alternatif ramah lingkungan dari produk kemasan sachet. Koordinator Refilin Jofani Ahmad sangat antusias lantaran pameran memberi ruang bagi Refilin untuk dikenal luas. “Jika masyarakat beralih menggunakan konsep refill, saya yakin kemasan sachet menurun drastis. Bahkan bisa mendorong produsen menghentikan produksi dalam kemasan sachet,” kata Jofani Ahmad.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono mendukung zerowaste. Gerakan tersebut untuk menghindari paparan mikroplastik yang berpotensi bahayakan kesehatan. “Saya mendukung penuh gerakan zero waste,” katanya.

Diaz Hendropriyono turut mengunjungi minilab uji mikroplastik ECOTON. Pegiat ECOTON menjelaskan tim dan temuan mikroplastik di permukaan kulit pengunjung selama pameran. Dijelaskan jika metode kerja minilab mudah, murah dan langsung bisa dilihat jenis mikroplastik yang di permukaan kulit pengunjung.

Pameran Hari Lingkungan Hidup 2025 ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran publik akan bahaya plastik. Sekaligus mendorong kebijakan dan kebiasaan baru berkelanjutan, demi perbaikan masa depan lingkungan. EKO WIDIANTO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *