Pertumbuhan Ekonomi di Malang Raya pada 2024 Melambat

DeMalangID – Perekonomian di wilayah Malang Raya, Pasuruan dan Probolinggo pada 2024 lalu cenderung melambat dibanding tahun sebelumnya. Perlambatan itu salah satunya dipicu sikap masyarakat yang cenderung menunggu karena bertepatan momen Pemilu dan Pilkada Serentak.

Bank Indonesia (BI) Wilayah Malang dalam keterangan resminya menyebutkan, kinerja pertumbuhan ekonomi di Malang Raya dan sekitarnya pada 2024 diperkirakan tumbuh 5,1 – 5,9 persen year on year (yoy). Itu sedikit melambat dibanding 2023 yang tumbuh 5,36 persen (yoy).

Kepala BI Malang, Febrina, mengatakan meski ada pelambatan tapi secara umum perekonomian masih tumbuh positif. Sektor yang cukup dominan mendorong pertumbuhan itu adalah industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, pertanian, penyediaan akomodasi dan makan minum.

“Pelambatan terjadi pada konsumsi akhir rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto karena kondisi wait and see,” kata Febrina lewat keterangan resmi, Senin (6/1/2025).

Menurut dia, meningkatnya konsumsi pemerintah selama pelaksanaan Pemilu Presiden dan Legislatif maupun Pilkada Serentak 2024 sangat membantu menahan pelambatan pertumbuhan ekonomi agar tidak lebih dalam lagi.

Lambatnya pertumbuhan ekonomi itu juga dapat dilihat dari laporan triwulanan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Kinerja ekonomi di wilayah Malang Raya dan sekitarnya pada triwulan III 2024 tumbuh sebesar 5,14 persen (yoy).

Angka itu lebih rendah bila dibanding triwulan II 2024 sebesar 5,21 persen (yoy). Bahkan juga lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,95 persen (yoy) maupun Jawa Timur sebesar 4,91 persen (yoy).

“Hal itu disebabkan moderasi konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto di tengah peningkatan konsumsi rumah tangga,” ujar Febrina.

Sementara itu untuk inflasi masih cukup terkendali. Angka inflasi tahunan di Kota Malang pada Desember 2024 tercatat sebesar 1,36 persen (yoy/ytd), lebih rendah dibanding tahun sebelumnya sebesar 2,56 persen (yoy/ytd).

Lebih rendahnya realisasi inflasi tahunan pada 2024 itu harga bahan pangan cukup stabil. Kebijakan pemerintah seperti operasi pasar dan lainnya juga mampu mengendalikan harga sehingga tak menyebabkan inflasi.

Perekonomian di Malang Raya dan sekitarnya pada 2025 ini diperkirakan bakal kembali meningkat. Sejumlah faktor pendorongnya adalah pertumbuhan ekonomi regional yang lebih tinggi, konsumsi rumah tangga pun diperkirakan meningkat, investasi swasta dan pemerintah dalam infrastruktur dan program sosial.

“Faktor lain yakni kenaikan biaya operasional sektor publik dan swasta, meningkatnya aktivitas pariwisata dan peningkatan produktivitas pertanian,” ucap Febrina.

Faktor lain yakni investasi swasta dan pemerintah dalam infrastruktur dan program Sosial. Kenaikan biaya operasional sektor publik dan swasta, meningkatnya aktivitas pariwisata, peningkatan produktivitas pertanian.

Tapi ada sejumlah tantangan seperti yang harus dihadapi seperti perubahan kebijakan ekonomi global, potensi kenaikan harga komoditas terutama energi dan bahan baku dan gangguan di sektor pertanian akibat krisis iklim.ZAINUL ARIFIN

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *