Petani Hidroponik di Malang Kontrol Tanaman dengan Gawai di Rumah

DeMalang.ID–Seorang petani memeriksa perkembangan buah dan kondisi daun  melon sakata yang berumur 70 hari menggunakan handphone di area Greenhouse Desa Karangpandang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sabtu, 7 September 2024. Lahan kas desa ini sebelumnya area pembuangan sampah diubah menjadi lahan greenhouse edukasi. 

Kelompok tani Sari Bumi menanam 800 batang melon Sataka hidroponik dalam polibag. Menggunakan pertanian berbasis teknologi pertanian internet of things (IoT) hibah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Mulai pola tanam, pemupukan, penyiraman dan penentuan masa panen.

Bambang Triwinarko (42 tahun), Ketua kelompok tani Sari Bumi awalnya menggunakan sistim hidroponik polybag manual. Mulai awal Mei 2024, dipasang instalasi teknologi IoT. Dibandingkan sistim konvensional menggunakan IoT lebih efisien. Semua dikontrol dengan teknologi, mulai proses perawatan, penyiraman, pemupukan cukup dikerjakan dalam tempo dua jam . Selanjutnya dikontrol  secara otomatis melalui handphone dari rumah atau kantor. Serta terdapat kamera pengawas (CCTV) untuk memantau situasi di greenhouse yang terkoneksi dengan internet. Kuota internet disubsidi selama satu tahun.


“Jadi  tidak harus datang ke lahan dan bisa dikontrol dari rumah dengan HP,” katanya. Sebelumnya dengan sistim konvensional secara manual untuk buka tutup kran aliran penyiraman. Sedangkan dengan sistim IoT lebih hemat tenaga buruh tani, dengan upah sebesar Rp 65 ribu per hari. Sekarang hanya awal tanam dan masa panen. Sehingga bisa dikerjakan sendiri, bila ada masalah penyakit tanaman tinggal foto akan muncul cara pengobatan dan jenis insektisida di aplikasi HP.

Panen melon santaka mundur 2 minggu masa panen  karena ada keterlambatan pemotongan  pucuk tanaman. Berat melon santaka masa panen sekitar dua kilo gram per buah. Dengan lahan seluas 500 merte membutuhkan biaya Rp 15 Juta dengan masa perawatan selama 80 hari. Keuntungan kurang lebih mencapai Rp 6 juta.

Lahan tersebut dijadikan media belajar bertani penerapan teknologi pertanian sistim loT di Desa Karangpandang. Umumnya petani setempat menaman padi dan tebu yang membutuhkan modal, lahan dan biaya perawatan yang besar. AMAN ROCHMAN

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *